Paham English grammar lewat gramatika bahasa Indonesia
Sebagian mungkin bersikap tak acuh terhadap gramatika bahasa Indonesia. Sikap itu ditunjukkan dengan ungkapan klasik, “Orang dari kecil udah belajar bahasa Indonesia, ngomong pakai bahasa Indonesia, kenapa lagi udah gede gini mesti belajar bahasa Indonesia?”
Hmmhhh, rasa-rasanya, sikap seperti itu tidak akan kita temukan pada mereka-mereka yang memiliki gairah terhadap ilmu dan pengetahuan.
Karena, mempelajari gramatika bahasa Indonesia bisa jadi jalan utama untuk memahami bahasa asing, salah satunya bahasa Inggris.
Dan bahasa Inggris bisa dijadikan alat perluasan informasi, wawasan, pengetahuan, dan bahkan ilmu.
Dari sisi gramatika, bahasa Indonesia memiliki segi kemiripan dengan bahasa Inggris. Salah satunya dalam hal kategori kata.
Mungkin, sebagian dari kita merasa cukup asing dengan istilah-istilah seperti nomina, verba, atau adjektiva. Tapi, kita cukup mengenal istilah kata benda, kata kerja, atau kata sifat.
Padahal, baik penggunaan istilah nomina atau kata benda, keduanya pada hakikatnya sama saja. Nomina ya kata benda, verba sama dengan kata kerja, dan adjektiva adalah kata sifat.
Nantinya, ada lagi istilah adverbia dan kata tugas beserta turunannya yang berupa preposisi, konjungsi, dan partikel. Namun, dalam artikel ini saya tidak berniat mendetilkan kerumitan masing-masing kategori kata tersebut satu per satu.
Jadi, baik nomina, verba, adjektiva, adverbia, dan kata tugas, semuanya merupakan kategori kata atau kelas kata dalam bahasa Indonesia.
Di dalam bahasa Inggris, kategori kata seperti itu dinamakan parts of speech.
Bagi yang pernah mempelajari gramatika bahasa Inggris pastilah sangat tidak asing lagi dengan istilah nouns, verbs, atau adjectives. Hmmhhh, sounds similiar kan dengan kategori kata dalam bahasa Indonesia?!
Well, seperti judul artikel ini, dari sisi bentuk ataupun bunyi, antara nomina dengan nouns — hmmhhh — mungkin belum terlalu mirip yaah…
Tapi, bagaimana dengan verba dengan verbs, adjektiva dengan adjectives, adverbia dengan adverbs, konjungsi dengan conjunctions, preposisi dengan prepositions, pronomina dengan pronouns, dan seterusnya.
Semua istilah-istilah dalam kategori kata yang dibahas dalam buku-buku gramatika bahasa Indonesia di atas tadi memiliki kemiripan dengan parts of speech baik dari sisi bentuk (susunan huruf) kata ataupun bunyinya (fonem).
Dari sisi huruf atau grafemnya, kata verba dengan verbs sama-sama memiliki huruf-huruf <v, e, r,> dan <b>. Hanya huruf akhirnya saja yang berbeda. Silahkan teruskan cara perbandingan ini ke kategori kata berikutnya, maka akan kita temukan kemiripan-kemiripan lainnya.
Kemudian, yang saya maksud bunyi di sini adalah ketika kita membunyikan kata itu, maka terdapat kemiripan. Seperti jika kita mengucapkan “adjektiva”, ada kemiripan dengan ketika kita mengucapkan “adjectives”.
Dari pola ini saya sendiri mengambil pelajaran, bahwa pemahaman kita terhadap gramatika bahasa Indonesia akan mendekatkan pemahaman kita pula terhadap English grammar. Terlebih lagi setelah kita mengetahui bahwa kategori kata yang dimiliki bahasa Indonesia ternyata sangat kuat dipengaruhi parts of speech-nya English.
Sehingga, dalam proses mempelajari bahasa Inggris, kita akan banyak mengalami momen “ohh iyaa” ketika kita mulai masuk ke pembahasan — misalnya — adjectives ataupun nouns.
“Ohh iyaa, ini pembahasannya mirip banget kayak adjektiva di buku gramatika bahasa Indonesia!”
Karena itu, jika kita ingin mempelajari gramatika bahasa asing — salah satunya bahasa Inggris — akan sangat membantu jika kita lebih dulu ‘mengenal diri kita sendiri’ sebelum berjibaku dengan kerumitan gramatika bahasa asing.
Beberapa buku yang secara mendetil membahas seluk-beluk gramatika bahasa Indonesia di antaranya buku yang disusun Perum Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan “Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia” (1988). Sebenarnya, satu buku ini saja sudah sangat cukup. Karena, di dalamnya kita akan mendapati pembahasan sangat mendetil tentang kaidah pembentukan kata beserta turunan-turunannya. Ketika membaca buku ini saya berkesimpulan, ternyata bahasa Indonesia memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi juga dari sisi gramatikanya.
Kemudian, jika ingin spesifik memahami pembahasan kategori kata, buku yang disusun Prof Dr Harimurti Kridalaksana berjudul “Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia” (1986) juga bisa menjadi rujukan yang sangat otoritatif lantaran penyusunnya merupakan linguis terkemuka yang diakui kepakarannya di Indonesia.
Dalam mempelajari gramatika bahasa Inggris, ada satu buku yang bagi saya amat mudah dicerna dan dipraktekkan. Disusun oleh Evelyn P Altenberg dan Robert M Vago dengan judul “English Grammar — Understanding the Basics” (2010).
Sekian. Wallahu a’lam.